Nguyen Kembali Berulah Menjadi Joki Ujian Kemampuan Bahasa Jepang di Osaka

Nguyen Kembali Berulah Menjadi Joki Ujian Kemampuan Bahasa Jepang di Osaka

18 January 2025 - 20:56

Daftar Isi

Polisi Prefektur Osaka menangkap dua wanita warga negara Vietnam, Nguyen Thi Dieu (30), yang tidak memiliki alamat tetap, dan seorang wanita lainnya, Luong Thi Hue (30), seorang pengangguran dari Kota Kusatsu, Prefektur Shiga, pada 17 Januari, karena diduga mengikuti ujian kemampuan bahasa Jepang dengan menyamar sebagai orang lain. Kedua wanita tersebut ditangkap dengan tuduhan membuat dan menggunakan rekaman elektronik palsu.

Penipuan Ujian Kemampuan Bahasa Jepang yang Terorganisir di Osaka

Polisi Osaka memperkirakan bahwa praktik joki ujian ini dilakukan secara terorganisir. Kedua tersangka diduga mengikuti Tes Dasar Bahasa Jepang (日本語基礎テスト), yang digunakan untuk aplikasi status tinggal "Tokutei Ginou 1" pada bulan Desember 2024, dengan Nguyen menyamar sebagai Luong saat ujian yang berlangsung di sebuah lokasi di Osaka. Polisi hingga saat ini belum mengungkapkan apakah kedua tersangka mengakui atau membantah tuduhan tersebut.

Penyelidikan Terhadap Penggunaan Kartu Penduduk Palsu untuk Ujian Kemampuan Bahasa Jepang

Menurut Departemen Penyidikan Internasional Polisi Prefektur Osaka, Nguyen sebelumnya ditangkap dan didakwa pada bulan Desember 2024 dengan pelanggaran Undang-Undang Imigrasi Jepang. Ia mencoba menggunakan kartu penduduk orang Vietnam lain untuk mengikuti ujian kemampuan bahasa Jepang. Pada saat penangkapan tersebut, Nguyen menjelaskan bahwa ia telah melakukan praktik tersebut beberapa kali sejak musim panas 2024, dengan menyamar sebagai orang lain dan menerima imbalan beberapa ribu yen per ujian.

Nguyen mengungkapkan bahwa tujuan utamanya adalah "untuk membantu sesama orang Vietnam" dengan cara memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengikuti ujian kemampuan bahasa Jepang yang penting untuk aplikasi status tinggal di Jepang.

Mengapa Joki Ujian Kemampuan Bahasa Jepang Banyak Dilakukan Warga Asing di Jepang?

Praktik joki ujian bahasa Jepang ini semakin menarik perhatian karena banyak warga asing yang menggunakan cara-cara tidak sah untuk memperoleh kualifikasi yang menguntungkan. Tes Dasar Bahasa Jepang (日本語基礎テスト) digunakan sebagai bagian dari aplikasi untuk status tinggal "Tokutei Ginou 1", yang memungkinkan pekerja asing untuk bekerja di Jepang meskipun kemampuan bahasa mereka tidak sepenuhnya memadai. Hal ini menjelaskan mengapa beberapa individu lebih memilih untuk melakukan penipuan dengan menyamar atau menggunakan joki dalam ujian kemampuan bahasa Jepang.

Polisi Osaka Menyelidiki Praktik Joki Ujian Kemampuan Bahasa Jepang yang Terorganisir

Polisi sedang menyelidiki apakah ada individu lain yang memfasilitasi praktik joki ujian bahasa Jepang ini. Mengingat kualifikasi yang didapatkan melalui Tes Dasar Bahasa Jepang sangat berguna untuk memperoleh status tinggal yang lebih menguntungkan, polisi memperkirakan bahwa ini adalah alasan utama mengapa penipuan seperti ini semakin banyak terjadi di kalangan pekerja asing.

Mencapai Kualifikasi Tokutei Ginou 1 Melalui Ujian Kemampuan Bahasa Jepang yang Sah

Untuk memperoleh status tinggal "Tokutei Ginou 1" secara sah, seseorang harus dapat memenuhi persyaratan bahasa Jepang yang cukup. Oleh karena itu, mengikuti ujian kemampuan bahasa Jepang dengan cara yang sah sangat penting bagi mereka yang ingin bekerja di Jepang. Meski demikian, banyak yang memilih jalan pintas dengan menggunakan joki dalam ujian kemampuan bahasa Jepang, yang kini menjadi perhatian polisi.

Sumber: Mainichi Shimbun, Kawachi Takashi