
Hello Kawan Sentora! Kali ini kita akan membahas mengenai Work-Life Balance untuk Tokutei Ginou bekerja di Jepang.
Pekerja asing yang terdaftar dalam program Tokutei ginou (特定技能) di Jepang dapat bekerja di berbagai jenis pabrik, tergantung pada keahlian khusus yang mereka miliki. Pabrik-pabrik ini antara lain bergerak dibidang manufaktur, konstruksi, pertambangan, atau bidang lainnya yang membutuhkan keahlian khusus yang dimiliki oleh pekerja asing. Tokutei ginou juga dapat bekerja di industri pariwisata, perhotelan, dan layanan kebersihan di Jepang. Namun, program tokutei ginou ini tidak terbatas pada bidang-bidang tersebut saja, pekerja asing juga dapat bekerja di berbagai macam pabrik di Jepang sesuai dengan keahlian khusus yang mereka miliki.
Beberapa wilayah di Jepang yang memiliki industri manufaktur yang kuat, seperti Kanto (daerah sekitar Tokyo), Kansai (daerah sekitar Osaka), dan Chubu (daerah sekitar Nagoya) mungkin memiliki lebih banyak pabrik yang mempekerjakan tokutei ginou yang terdaftar dalam program ini.
Kehidupan pekerja asing yang terdaftar dalam program Tokutei ginou (特定技能) di Jepang tergantung pada tempat kerja mereka, dan bisa berbeda dari satu pekerja ke pekerja lainnya. Namun, beberapa hal yang mungkin dapat menjadi bagian dari kehidupan pekerja asing yang terdaftar dalam program ini di pabrik di Jepang adalah:
- Pekerja di Jepang umumnya bekerja selama 8 jam per hari, atau sekitar 40 jam per minggu. Namun, tergantung pada tempat kerja mereka, pekerja asing yang terdaftar dalam program Tokutei ginou mungkin perlu bekerja lebih lama dari waktu tersebut.
- Upah yang diterima oleh pekerja asing yang terdaftar dalam program Tokutei ginou di Jepang tergantung pada bidang pekerjaan mereka dan tingkat keahlian yang dimiliki. Namun, upah yang diterima oleh pekerja asing yang terdaftar dalam program ini umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan upah minimum di Jepang.
- Beberapa pabrik di Jepang mungkin menyediakan tempat tinggal bagi pekerja asing yang terdaftar dalam program Tokutei ginou. Namun, beberapa pekerja mungkin harus mencari tempat tinggal sendiri di luar pabrik, dan biaya tempat tinggal tersebut mungkin harus ditanggung oleh pekerja tersebut sendiri.
- Beberapa pabrik di Jepang mungkin menyediakan layanan kesehatan bagi pekerja asing yang terdaftar dalam program Tokutei ginou. Namun, pekerja asing mungkin juga harus membayar biaya perawatan kesehatan sendiri jika mereka membutuhkan perawatan di luar pabrik.
- Beberapa pabrik di Jepang mungkin menyediakan layanan bahasa atau tutor bahasa untuk membantu pekerja asing yang terdaftar dalam program Tokutei ginou untuk mempelajari bahasa Jepang. Namun, tidak semua pabrik menyediakan layanan ini, dan pekerja asing mungkin harus membayar sendiri jika mereka ingin mempelajari bahasa Jepang di luar pabrik.
Di Jepang, banyak perusahaan mengharapkan pekerja untuk bekerja cukup lama dan memberikan dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan mereka. Ini dapat menyebabkan beban kerja yang tinggi bagi beberapa pekerja, terutama bagi mereka yang bekerja di sektor manufaktur atau konstruksi. Kondisi jam kerja yang panjang dan kondisi kerja di pabrik di Jepang juga dikenal sangat keras dan menuntut pekerja untuk bekerja dalam jangka waktu yang panjang dan berat menyebabkan pekerjaan lembur seringkali terjadi.
Work-life balance dapat menjadi masalah bagi beberapa tokutei ginou yang bekerja di pabrik. Jam kerja yang keras dan intensif menyebabkan beberapa pekerja mungkin merasa kesulitan untuk menemukan waktu untuk keluarga dan hobi mereka. Beberapa perusahaan di Jepang juga dikenal memiliki kultur kerja yang sangat keras yang menuntut pekerja untuk bekerja lembur dan mengorbankan waktu pribadi mereka.
Namun, beberapa perusahaan juga mulai mengimplementasikan program yang dirancang untuk meningkatkan keseimbangan kerja-keluarga dan mengurangi tekanan kerja. Perusahan-perusahaan di Jepang ini juga mengakui pentingnya keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi, dan menawarkan fasilitas seperti jam kerja fleksibel atau waktu libur yang cukup untuk membantu pekerja mengelola kehidupan pribadi mereka.
Jadi, working life balance (keseimbangan kehidupan kerja) di Jepang tergantung pada tempat kerja seseorang dan bagaimana perusahaan tersebut mengelola beban kerja pekerja mereka. Beberapa pekerja tokutei ginou di Jepang mungkin merasa bahwa beban kerja yang tinggi dan jam kerja yang panjang menghalangi mereka untuk mengelola kehidupan pribadi mereka dengan baik, sementara pekerja lain mungkin merasa bahwa mereka dapat mengelola kehidupan pribadi mereka dengan baik meskipun bekerja di Jepang.
Semoga informasi ini dapat membantu. Semangat bekerja untuk sukses Kawan Sentora!