
Pemerintah Jepang berencana untuk menggantikan program magang teknis, yang telah menuai kritik karena memanfaatkan pekerja asing untuk mengisi kekurangan tenaga kerja, dengan sistem baru yang lebih efektif dalam melatih pekerja dan memudahkan mereka berganti pekerjaan. Program magang ini sebelumnya dikritik karena dianggap sebagai celah untuk menyediakan tenaga kerja murah bagi industri yang padat karya, sekaligus mentransfer teknologi ke negara-negara berkembang.
Baca juga: Perfektur Miyagi Gencar Rekrut Perawat Lansia Asing: Vietnam dan Indonesia Jadi Prioritas
Program Magang Jisshusei Kontroversial Eksploitasi Pekerja Asing
Menurut usulan yang diajukan pada panel ahli pemerintah pada 10 April, pembatasan perpindahan tempat kerja, yang merupakan hak dasar pekerja, akan "dikendurkan" hingga batas tertentu. Hal ini diharapkan dapat mengurangi pelanggaran hak asasi manusia yang kerap terjadi, seperti kekerasan dan gaji yang tidak dibayarkan.
Sistem Baru Gantikan Program Magang Jisshusei
Sistem baru yang diusulkan ini akan menerima pekerja asing dalam kategori industri yang sama dengan visa keahlian tertentu atau Tokutei Ginou. Visa ini diperkenalkan pada tahun 2019 sebagai cara untuk menerima pekerja asing di sektor industri yang mengalami kekurangan tenaga kerja, seperti pertanian, konstruksi, dan perawatan kesehatan.
Baca juga: Informasi Umum Mengenai Visa Tokutei Ginou Pekerja Keterampilan Khusus Specified Skilled Worker
Dalam sistem baru ini, diharapkan pekerja asing dapat meningkatkan keterampilan kerja mereka selama bekerja di Jepang dan meningkatkan status kependudukan mereka menjadi visa keahlian tertentu. Beberapa anggota panel ahli, yang dibentuk pada musim gugur lalu, menyerukan agar program pelatihan magang teknis dimasukkan ke dalam sistem visa keahlian tertentu. Namun, gagasan tersebut diabaikan karena pemerintah memiliki kebijakan dasar bahwa Jepang akan berhati-hati dalam menerima pekerja asing untuk pekerjaan rendahan.
Usulan ini merupakan draf garis besar laporan sementara yang diharapkan panel ahli akan menyusun pada akhir April. Laporan final diharapkan pada musim gugur. Sistem baru yang diusulkan ini diharapkan dapat memberikan peluang yang lebih baik bagi pekerja asing, sekaligus mengurangi peluang terjadinya pelanggaran hak asasi manusia.
Selain itu, dengan adanya sistem baru ini, diharapkan pula bahwa Jepang dapat meningkatkan hubungan kerja sama dengan negara-negara berkembang melalui transfer teknologi dan peningkatan keterampilan pekerja. Dampak positif ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian Jepang, sekaligus membantu negara-negara berkembang untuk tumbuh dan berkembang lebih cepat.
Penting untuk mencatat bahwa pemerintah Jepang menyadari pentingnya memperlakukan pekerja asing dengan adil dan menghormati hak-hak mereka. Hal ini terbukti dengan adanya usulan untuk menggantikan program magang teknis dengan sistem baru yang lebih ramah dan adil bagi pekerja asing.
Menarik Pekerja Asing Berkualitas & Berbakat
Dalam menjalani sistem baru ini, diharapkan pekerja asing dapat merasakan pengalaman yang lebih baik dan lebih adil selama bekerja di Jepang. Sementara itu, pemerintah Jepang juga diharapkan terus memantau dan mengawasi kondisi pekerja asing untuk memastikan bahwa mereka diperlakukan dengan baik dan mendapatkan hak-hak yang mereka layak dapatkan.
Selain itu, sistem baru ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak pekerja asing yang berkualitas dan berbakat untuk bekerja di Jepang. Hal ini tentunya akan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Jepang dan mengurangi masalah kekurangan tenaga kerja yang saat ini dihadapi oleh berbagai sektor industri.
Pemerintah Jepang memiliki tanggung jawab untuk menyusun kebijakan yang ramah dan adil bagi pekerja asing yang ingin bekerja di negeri Sakura ini. Dengan adanya sistem baru yang diusulkan ini, diharapkan ke depannya, Jepang akan menjadi negara yang lebih inklusif dan ramah bagi pekerja asing dari berbagai latar belakang dan keahlian.
Peluang Lebih Baik untuk Pekerja Asing Asal Indonesia
Secara keseluruhan, sistem baru yang diusulkan oleh pemerintah Jepang ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi pekerja asing, perekonomian Jepang, dan hubungan kerja sama internasional antara Jepang dan negara-negara berkembang. Dengan terus mengembangkan kebijakan yang inklusif dan adil, Jepang akan menjadi negara yang semakin maju dan diminati oleh pekerja asing dari seluruh dunia.
Terus pantau perkembangan terkait usulan sistem baru ini, karena laporan final yang diharapkan pada musim gugur nanti akan memberikan informasi lebih rinci mengenai bagaimana sistem ini akan diimplementasikan dan dampak yang akan ditimbulkannya. Jangan lewatkan informasi terbaru mengenai perubahan kebijakan ini dan bagaimana hal ini akan mempengaruhi pekerja asing dan industri Jepang.
Sumber: www.asahi.com