Artikel mengenai ,

Update COVID-19: Jepang Melonggarkan Aturan Masker Mulai 13 Maret

Update COVID-19: Jepang Melonggarkan Aturan Masker Mulai 13 Maret

13 February 2023 - 23:26

Daftar Isi

Perdana Menteri Fumio Kishida berbicara aturan baru tentang masker COVID-19 di Jepang
Perdana Menteri Fumio Kishida melepas masker sebelum berbicara dengan wartawan di Toda, Prefektur Saitama.

Pemerintah Jepang memutuskan untuk melonggarkan aturan COVID-19 mengenai pemakaian masker, termasuk untuk transportasi umum dan sekolah. Ini dilakukan untuk mempermudah aktivitas ekonomi dan sosial. Keputusan ini diambil pada hari Jumat oleh Perdana Menteri Fumio Kishida. Aturan baru akan berlaku mulai tanggal 13 Maret.

Di bawah aturan baru, hanya disarankan bagi penumpang untuk mengenakan masker di kereta api dan bus saat jam sibuk atau ketika transportasi umum sangat padat. Sementara itu, siswa tidak perlu memakai masker selama aktivitas sekolah. Ini adalah perubahan dari aturan sebelumnya mengenai pemakaian masker di Jepang terkait COVID-19.

Aturan baru tentang masker COVID-19 di Jepang

Pemerintah Jepang memutuskan untuk menurunkan status hukum COVID-19 menjadi sama dengan penyakit menular seperti flu musiman pada tanggal 8 Mei. Ini merupakan perubahan besar dalam respon pemerintah terhadap wabah yang dimulai pada tahun 2020.

Sebelumnya, tidak ada aturan wajib memakai masker di Jepang, tetapi memakai masker telah menjadi kebiasaan sehari-hari bagi masyarakat Jepang. Perdana Menteri Fumio Kishida, menyatakan bahwa keputusan untuk memakai masker, baik di dalam maupun di luar ruangan, akan dikembalikan kepada masing-masing individu.

Baca juga: Jepang Akan Menurunkan Status COVID-19 Menjadi Flu Biasa dan Melonggarkan Aturan

Meskipun aturan baru ditujukan untuk membiarkan masing-masing individu memutuskan kapan harus memakai masker, mereka masih akan disarankan untuk memakainya dalam beberapa situasi, seperti saat mereka menunjukkan gejala penyakit atau ketika mereka berada di institusi medis, seperti klinik, rumah sakit atau tempat medis lainnya.

Masker juga dianggap sebagai cara efektif untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari paparan virus COVID-19, terutama jika ada orang tua atau individu lain yang berisiko terkena gejala infeksi berat dalam lingkungan yang ramai. Demikian disampaikan oleh pejabat pemerintah.

Masker di transportasi umum Jepang

Para penumpang tidak perlu memakai masker saat menggunakan transportasi umum, termasuk kereta shinkansen dan bus jarak jauh yang memiliki tempat duduk sendiri bagi setiap pelanggan.

Namun, ada kekhawatiran bahwa kebijakan terbaru dari pemerintah Kishida akan menyebabkan masyarakat Jepang berhenti memakai masker di luar rumah, mengingat takut masih ada terkait infeksi virus corona baru.

Seorang pekerja di sebuah pabrik Jepang mengatakan kepada Kyodo News, "Saat bertemu orang di luar perusahaan, kami masih harus memakai masker sebagai perhatian terhadap mereka."

Sementara itu, karyawan dari East Japan Railway Co. mengatakan, "Kebanyakan penumpang masih akan terus memakai masker untuk beberapa waktu. Stasiun tidak akan terlihat sangat berbeda."

Masker tidak lagi diwajibkan di sekolah

Di sekolah, siswa tidak lagi diwajibkan untuk memakai masker tetapi bisa memilih untuk melakukannya jika khawatir tentang kesehatan mereka. Pada hari Jumat, Kishida mengatakan pemerintah tidak akan mendorong siswa dan guru untuk memakai masker wajah saat upacara wisuda sekolah yang direncanakan pada Maret.

Dengan syarat pencegahan kesehatan terlaksana, seperti ventilasi yang memadai di ruangan, siswa dan guru tidak akan diminta untuk memakai masker wajah pelindung saat upacara wisuda sekolah yang akan datang, kecuali saat bernyanyi dalam kelompok, kata Kishida.

Sementara itu, pemerintah akan menyarankan agar sekolah tidak memaksa orang yang ingin terus memakai masker untuk menghilangkannya, katanya pada wartawan di Prefektur Saitama, dekat Tokyo.

Saat ini, Departemen Pendidikan Jepang menyarankan agar siswa memakai masker wajah di sekolah setiap kali sulit untuk menjaga jarak yang cukup dengan orang lain di dalam ruangan. Memakai masker selama kegiatan luar ruangan tidak dianggap perlu.

Dengan mengikuti rekomendasi baru ini, orang-orang dapat memutuskan sendiri kapan mereka akan memakai masker dalam kehidupan sehari-hari mereka, sambil memperhatikan situasi dan lingkungan sekitar. Pemerintah akan terus mengawasi situasi dan membuat tindakan yang sesuai untuk memastikan keselamatan masyarakat.

Secara keseluruhan, penentuan baru ini memberikan fleksibilitas bagi masyarakat Jepang dalam memutuskan kapan mereka akan memakai masker, sambil terus memperhatikan situasi pandemi dan memastikan keselamatan. Namun, penting untuk tetap waspada dan memperhatikan rekomendasi kesehatan untuk meminimalkan risiko infeksi COVID-19.

Sumber: https://mainichi.jp/